Analisis Nilai Tambah Dan Sistem Pemasaran Lidah Buaya di Kabupaten Bogor

Rizky Lutfi Suprabowo (1), Ratna Winandi (2), Siti Jahroh (3)
(1) Program Magister Sains Agribisnis, Institut Pertanian Bogor, Indonesia,
(2) Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Indonesia,
(3) Sekolah Bisnis, Institut Pertanian Bogor, Indonesia

Abstract

Produksi komoditas lidah buaya di Kabupaten Bogor sampai saat ini mengalami penurunan, meskipun pernah dicanangkan menjadi daerah pengembangan komoditas lidah buaya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis nilai tambah dalam usaha pengolahan produk lidah buaya, serta menganalisis sistem pemasaran lidah buaya dari petani hingga konsumen akhir. Hasil penelitian ini dijelaskan secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Komoditas lidah buaya dari petani di Kabupaten Bogor telah diolah menjadi produk olahan seperti jus, koktail, rainbow cake, kerupuk dan teh kulit lidah buaya. Berdasakan perhitungan nilai tambah dengan metode hayami, produk olahan rainbow cake memiliki nilai tambah paling besar. Terdapat 6 saluran pemasaran lidah buaya di Kabupaten Bogor, yaitu 3 saluran pemasaran grade A dan 3 saluran pemasaran grade B. Petani dalam memasarkan lidah buaya masih melibatkan tengkulak. Saluran pemasaran 1, 2 dan 4 adalah saluran yang mudah diakses oleh petani. Saluran pemasaran 2 (Petani → Suplayer → Supermarket → Konsumen) merupakan saluran yang relatif efisien, karena harga yang diterima petani relatif lebih tinggi, nilai marjin saluran pemasaran yang relatif lebih kecil dan nilai farmer’s share yang relatif lebih tinggi dari saluran yang lainnya.

Full text article

Generated from XML file

Authors

Rizky Lutfi Suprabowo
rizkylutfi8@gmail.com (Primary Contact)
Ratna Winandi
Siti Jahroh
Suprabowo, R. L., Winandi, R., & Jahroh, S. (2017). Analisis Nilai Tambah Dan Sistem Pemasaran Lidah Buaya di Kabupaten Bogor. Jurnal Jamu Indonesia, 2(3), 102–113. https://doi.org/10.29244/jji.v2i3.39

Article Details

No Related Submission Found