Analisis Produksi Temulawak Sebagai Bahan Baku Jamu Di Balai Besar Penelitian Dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional Tawangmangu
Abstract
Telah dilakukan penelitian mengenai analisis produksi temulawak sebagai bahan baku jamu di Balai Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional Tawangmangu. Temulawak merupakan tanaman obat yang banyak dibutuhkan oleh industri obat tradisional. Pada tahun 2003 kebutuhan simplisia temulawak menempati urutan pertama dilihat dari jumlah serapan ndustri obat tradisional. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan usaha produksi temulawak sebagai bahan baku obat tradisional. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, pengumpulan data dilakukan lewat teknik wawancara dan pengamatan di lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usaha produksi temulawak layak untuk dikembangkan. Produksi temulawak lebih efisien jika temulawak berasal dari hasil panen kebun sendiri dibandingkan dengan membeli temulawak segar dari petani.
Full text article
References
Backer CA, van den Brink RCB. 1965. Flora of Java (Spermatophytes Only). Vol. 3. Netherlands (NL): Noordhoff, Groningen.
Darsono. 2008. Hubungan Perceived Service Quality dan Loyalitas: Peran Trust dan Satisfaction sebagai Mediator. The 2 nd National Conference UKWMS. Surabaya (ID):
Departemen Kesehatan RI. 1979. Materia Medika Vol 3. Departemen Kesehatan RI. Jakarta.
Departemen Kesehatan RI. 1989. Vademekum Bahan Obat Alam. Departemen Kesehatan RI. Jakarta.
Direktorat Budidaya Tanaman Sayuran dan Biofarmaka. 2006. Profil Sentra Produksi Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb). Direktorat Jenderal Hortikultura Departemen Pertanian.
Hideji I, Fusayoshi H, Kazuko F, Koichi T. 1985. Studies on The Antitumor Bisabolane Sesquiterpenoids Isolated from Curcuma xanthorrhiza. Chemical and Pharmaceutical Bulletin. 33(8): 3488-3492.
Shin-Ichi U, Ichiro Y, Koichi T, Hideji I. 1992. Terpenoids and Curcuminoids of The Rhizoma of Curcuma xanthorrhiza Roxb. Journal of the Pharmaceutical Society of Japan. 112(11): 817-823.
Jantan I, Pisar M, Sirat HM, Basar N, Jamil S, Ali RM, Jalil J. 2004. Inhibitory Effects of Compounds from Zingiberaceae Species on Platelet Activating Factor Receptor Binding. Phytotherapy Research. 18(12): 1005-1007.
Lin SC, Lin CC, Lin YH, Supriyatna S, Teng CW. 1995. Protective and Therapeutic Effects of Curcuma xanthorrhiza on Hepatotoxin-Induced Liver Damage. The American Journal of Chinese Medicine. 22(3-4): 243-254.
Pasar Fitofarmaka. 2007. http://bisnisfarmasi.wordpress.com. Diakses tanggal 22 November 2015.
Soekartawi. 2003. Teori Ekonomi Produksi. Jakarta (ID): Raja Grafindo Persada.
Soekartawi. 2006. Analisis Usahatani. Jakarta (ID): Universitas Indonesia Press.
Authors
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License. Copyright @2017. This is an open-access article distributed under the terms of the Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License (http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0/) which permits unrestricted non-commercial used, distribution and reproduction in any medium