Studi Etnofarmasi Tanaman Obat Untuk Perawatan Dan Penumbuh Rambut Pada Beberapa Daerah Di Indonesia

Zulpakor Oktoba(1)
(1) Departemen Biologi Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Abstract

Studi etnofarmasi merupakan pendekatan yang digunakan untuk mengeksplorasi pengetahuan lokal komunitas tertentu dalam hal pemanfaatan tumbuhan obat. Artikel ini membahas tentang metode pengobatan dan tanaman obat yang digunakan untuk perawatan dan pemeliharaan rambut pada beberapa etnis di Indonesia yaitu Aceh, Mandailing, Rejang, Melayu kerinci, Melayu, Jawa, Using, Dayak (Kanayant, Tunjung, Malinau), Bali, Kaili (Ledo, Moma), Seko, Banggai, Sigi. Selain itu studi ini juga bermanfaat untuk mengetahui obat dari bahan alam yang belum banyak diketahui bioaktivitasnya. Metode yang digunakan adalah studi literatur, sedangkan data yang digunakan adalah artikel, database dan textbook yang dipublikasikan dari tahun 1993 sampai 2017. Pencarian informasi literatur dilakukan menggunakan mesin pencarian elektronik artikel dan jurnal penelitian yang dipublikasikan pada beberapa situs, seperti Google, Pubmed, NCBI, Elsevier, dan lain-lain. Hasil data  yang didapat disimpulkan bahwa ada 23 jenis spesies tanaman yang digunakan untuk perawatan dan penumbuh rambut dari 20 famili.

Full text article

Generated from XML file

References

Helida A. et al. 2016. Retensi dan Perubahan Pengetahuan Etnobotani Masyarakat Kerinci seblat jurnal. krbogor. lipi. go. id. Buletin Kebun Raya. 19 (2):105–116
Arlene A. 2013. Ektraksi Kemiri dengan Metode Soxhlet dan Karakterisasi Minyak Kemiri. Jurnal Teknik Kimia USU. (2): 2. 6-10. UnPar: Bandung.
Astuti YB. Wahjoedi dan MW. Winarno. 1997. Efek diuretic infus akar katuk terhadap tikus putih. Warta Tumbuhan Obat. 3(3):42-43.
Azis, S., dan Muktiningsih. S.R. 1999. Studi Kegunaan Sediaan Rambut. Puslitbang Farmasi Badan Litbangkes. 9 (1):6-13.
Bodeker, G. 2000. Indigenous medical knowledge: the law and politics of protection. Oxford: Oxford Intelectual Property Research Centre Seminar in St. Peter’s College.
Chen JJ, SY, CY, C IS, W TC, HY. 2006. A New Cytotoxic Amide From The Stem Wood of Hibiscus Tiliaceus. Jurnal Planta Med. 72(10):935-8.
Dalimartha S, Soedibyo, M. 1998. Perawatan Rambut dengan Tumbuhan Obat dan Diet Suplemen. Bogor (ID): PT. Penebar Swadaya. Halaman 160.
Dalimartha S, Soebidyo M. 1999. Perawatan Rambut Dengan Tumbuhan Obat dan Diet Suplemen. Jakarta (ID): Swadaya. Halaman 1-10, 28-33.
Dalimartha S. 2003. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 3. Cetakan I. Jakarta (ID): Puspa Swara.
Dalimartha S. 2003. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. Jilid II. Jakarta (ID): Trubus Agriwidya.
Dianto I, Anam S, Khumaidi A. 2015. Studi Etnofarmasi Tumbuhan Berkhasiat Obat Pada Suku Kaili Ledo di Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah. Galenika Journal of Pharmacy. 1 (2): 85–91
Efremila, Wardenaar, E, Sisillia L. 2015. Studi Etnobotani Tumbuhan Obat oleh Etnis Suku Dayak di Desa Kayu Tanam Kecamatan Mandor Kabupaten Landak. Jurnal Hutan Lestari. 3 (2) : 234–246
Elevitch CR, Manner HI. 2006. Traditional tree initiative: species profiles for Pacific Islands agroforestry. http://www.agroforestry.net/tti/ Aleurites-kukui.pdf
Fakhrozi I. 2009. Etnobotani Masyarakat Suku Melayu Tradisional Di Sekitar Taman Nasional Bukit Tigapuluh: Studi Kasus di Desa Rantau Langsat, Kec. Batang Gangsal, Kab. Indragiri Hulu, Provinsi Riau. [Skripsi]. Bogor (ID): Departemen Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor.
Gayatri et al 2015. Jenis - Jenis Tumbuhan yang Digunakan sebagai Bahan Perawatan Kecantikan di Puri Damai Desa Singakerta, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar. Jurnal Simbiosis III (1): 281- 290
Hariana A. 2008. Tumbuhan Obat dan Khasiatnya Seri 2 Cet. 6. Jakarta (ID): Penebar Swadaya.
Heinrich M, Bremner P. 2006. Ethnobotany and Ethnopharmacy – Their Role for Anti-Cancer Drug Development. Current Drug Targets. 7: 239-245.
Islami My, Ibrahim N, Nugrahani AW. 2017. Studi Etnofarmasi Suku Kaili Moma di Kecamatan Kulawi, Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah. Galenika Journal of Pharmacy. Vol. 3 (1) : 27 – 33
Istriyani YY. 2011. Pengujian Kualitas Minyak Kemiri dengan Mengukur Putaran Optik Menggunakan Polarimeter. Tugas Akhir. Semarang (ID): Program Studi Diploma III Teknik Kimia, Program Diploma Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro.
Karmilasanti, Supartini. 2011. Balai Besar Penelitian Dipterokarpa, Samarinda Keanekaragaman Jenis Tumbuhan Obat dan Pemanfaatannya di Kawasan Tane' Olen Desa Setulang Malinau, Kalimantan Timur. Jurnal Penelitian Dipterokarpa. 5 (1) Juni 2011.
Karina, Septi. 2014. Jenis Tumbuhan Berguna Pada Pekarangan Masyarakat Percampuran di Kelurahan Layana Indah Kecamatan Palu Timur Sulawesi Tengah. Biocelebes. 8(2): 1-12
Ketaren S. 1986. Pengantar Teknologi Minyak dan Lemak Pangan. Cetakan Pertama. Jakarta (ID): UI-Press. Halaman: 13-14.
Khairiyah N, Anam S, Khumaidi A. 2016. Studi Etnofarmasi Tumbuhan Berkhasiat Obat Pada Suku Banggai di Kabupaten Banggai Laut, Provinsi Sulawesi Tengah. GALENIKA Journal of Pharmacy. 2(1) : 1 – 7
Lestari AP, Rosyid A, Wahyudin I. 2016. Aktivitas Ekstrak Daun Cabe Rawit (Capsicum frutescens L.) terhadap Penghambatan Pertumbuhan Bakteri Escherichia coli Secara Invitro. Jurnal Farmasi Sains dan Praktis. 1(2): Februari 2016.
Marchaban JC, Soegiharto, Kumarawati FE. 2007. Uji Aktifitas Daun Randu ( Ceiba pentandra Gaertn. ) Sebagai Penumbuh Rambut. UGM, Yogyakarta.
Mitsui T. 1992. New Cosmetic Science. Amsterdam (NL): Elsevier Science B. V. hlm 50.
Nilawati, Mubarrak J, Brahmana ME. 2017. Studi Etnobotani Tumbuhan Obat di Kecamatan Bangun Purba Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pasir Pengaraian.
Pasorong SY, Tambaru E, Umar RM, & Masniawati A. 2015. Identifikasi Tumbuhan Berkhasiat Obat dan Potensi Pemanfaatannya Pada Beberapa Desa di Sekitar Gunung Sesean Kabupaten Toraja Utara. [Skripsi]. Makassar (ID): Fakultas MIPA Jurusan Biologi, Universitas Hasanuddin.
Pieroni A, Quave C, Nebel S, Henrich M. 2002. Ethnopharmacy of the Ethnic Albanians (Arbereshe) of Northern Basilicata. Italy (IT). Fitoterapia. 72:217-241.
Prihandana et al. 2008. Bioetanol Ubi Kayu Bahan Bakar Masa Depan. Jakarta (ID): Agro Media Pustaka.
Priskila V. 2012. Uji Stabilitas Fisik dan Uji Aktivitas Pertumbuhan Rambut Tikus Putih Jantan dari Sediaan Hair Tonic yang Mengandung Ekstrak Air Bonggol Pisang Kepok (Musa balbisiana). [Skripsi]. Depok (ID): Fakultas MIPA Program Studi Farmasi, Universitas Indonesia. Halaman 62.
Putra WS. 2013. Sehat Tanpa Dokter Dengan Ramuan Herbal. Yogyakarta (ID):Citra Medika Pustaka.
Rahayu S. 2007. Efek Campuran ekstrak Etanol Daun Mangkokan (Nortopanax scutellaarium Merr.) dan seledri (Apium graveolens Linn.) terhadap pertumbuhan rambut kelinci jantan. [Skripsi]. Bogor (ID): Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Program Studi Farmasi, Universitas Pakuan
Subekhi R, Sudarso, Hartanti D. 2009. Uji Pendahuluan Efek Hair Tonic Minyak Biji Wijen (Sesamum indicum L) Terhadap Pertumbuhan Rambut Kelinci Jantan. PHARMACY. 6(3).
Rele, Aarti S. Mohile RB. 2003. Effect of mineral oil, sunflower oil, and coconut oil on prevention of hair damage. Journal of Cosmetic Science. 54(2):175-92.
Robinson T. 1995. Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi. Bandung (ID): ITB
Rosita, Rostiana, Pribadi, Hernani, 2007. Penggalian IPTEK etnomedisin di Gunung Gede Pangrango. Bulletin Littro. 18(1):13-28.
Sangat HM, Zuhud EAM, Damayanti K. 2000. Kamus penyakit dan tumbuhan obat Indonesia (etnofitomedika I). Jakarta (ID): Yayasan Obor Indonesia
Sastrapradja DS, Nagai S, Naito Y. 1986. Indek Tumbuh – Tumbuhan Obat di Indonesia. PT. Eisai Indonesia.
Sawaya ME. 1998. Novel Agents for The Treatment of Alopecia. Seminars in Cuntaneous Medicine and Surgery. Miami (FL): W.B. Saunders Company. Hal:7-12.
Setyowati MF. 2010. Etnofarmakologi dan Pemakaian Tanaman Obat Suku Dayak Tunjung di Kalimantan Timur. Media Litbang Kesehatan Volume. 20(3).
Subekti et al. 2006. Penggunaan Tepung Daun Katuk dan Ekstrak Daun Katuk (Sauropus androgynus L.Merr) sebagai Substitusi Ransum yang Dapat Menghasilkan Produk Puyuh Jepang Rendah Kolesterol. JITV. 11(4):254-259.
Syamsuhidayat SS, Hutapea JR. 1991. Inventaris Tumbuhan Obat Indonesia. Buku Dep.Kes. R.I. Jakarta (ID): Balitbangkes. Hal 616.
Tapundu et al. 2015. Studi Etnobotani Tumbuhan Obat Pada Suku Seko di Desa Tanah Harapan, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. Biocelebes. 9(2):66-86.
Tyler VE, Brady LR, Robbers JE. 1989. Pharmacognocy. U.S.A:Lea & Febiger
Ulya ZA, Rusman. 2012. Cegah Diabetes Dengan Rempeyek Lidah Mertua. Sekolah Menengah Analisis Kimia. Jawa Barat.
Veriana T. 2014. Studi Etnobotani Tumbuhan Obat Tradisional Oleh Suku Jawa Dan Lembak Kelingi Di Kecamatan Sindang Kelingi Kabupaten Rejang Lebong Dan Implementasinya Pada Pembelajaran Biologi SMA. [Skripsi]. Bengkulu (ID): Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Bengkulu.
Winanti. 2005. Pengaruh Ekstrak Etanol Herba Seledri ( Apium graveolens Linn.) terhadap Kecepatan Pertumbuhan Rambut Kelinci Jantan dan Profil Kromatografi Lapis Tipisnya. [Skripsi]. Surakarta (ID): Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Winda et al. 2014. Etnobotani Bahan Kosmetik oleh Masyarakat Using di Kabupaten Banyuwangi sebagai Bahan Ajar Populer. Pancaran. 3(3): 53-62.
Windardi FI, Rahayu M, Uji T, Rustiami. 2006. Pemanfaatan Tumbuhan sebagai Bahan Obat oleh Masyarakat Lokal Suku Muna di Kecamatan Wakarumba Kabupaten Muna Sulawesi Utara. Biodiversitas. 7(4): 333-339.
Widyaningrum H. 2011. Kitab tanaman Obat Nusantara. Yogyakarta (ID) : Media Pressindo.
Yatias AE. 2015. Etnobotani Tumbuhan obat di Desa Neglasari Kecamatan Nyalindung Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawa Barat. [Skripsi]. Jakarta (ID): Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Yunita. 2012. Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak dan Fraksi Ekstrak daun Cabe Rawit (Capsicum frustescens L.) dan Identifikasi Golongan Senyawa dari Fraksi Teraktif. [Skripsi]. Depok (ID): Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Indonesia.
Zuhra et al. 2008. Aktivitas Antioksidan Senyawa Flavonoid dari Daun Katuk (Sauropus androgunus (L) Merr.). Jurnal Biologi Sumatera. 3(1):7 – 10
Zuriana S, Irvianty. 2014. Kajian Jenis-jenis Tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai Obat oleh Masyarakat di Kota Sabang, hal. 376. Di dalam Optimalisasi Riset Biologi Dalam Bidang Pertanian, Peternakan, Perikanan, Kelautan, Kehutanan, Farmasi dan Kedokteran. Prosiding Seminar Nasional Biologi. 15 Februari 2014. Medan (ID): USU Press.

Authors

Zulpakor Oktoba
zulpakor16001@mail.unpad.ac.id (Primary Contact)
Studi Etnofarmasi Tanaman Obat Untuk Perawatan Dan Penumbuh Rambut Pada Beberapa Daerah Di Indonesia. (2018). Jurnal Jamu Indonesia, 3(3), 81-88. https://doi.org/10.29244/jji.v3i3.65

Article Details

How to Cite

Studi Etnofarmasi Tanaman Obat Untuk Perawatan Dan Penumbuh Rambut Pada Beberapa Daerah Di Indonesia. (2018). Jurnal Jamu Indonesia, 3(3), 81-88. https://doi.org/10.29244/jji.v3i3.65

Sistem Berbasis Pengetahuan Tumbuhan Obat Pusat Studi Biofarmaka

Aini Fazriani, Wisnu Ananta Kusuma, Irmanida Batubara
Abstract View : 829
Download :616